Lintas Indonesia

Informasi Dunia PTC

Cellular Corner

Tiga Rekomendasi DPRD Terkait Lambatnya Pemkot Pekalongan Tangani ROB

23 Juni 2016

Pemerintah Kota Pekalongan dinilai lambat dalam menangani masalah rob di wilayahnya. hal ini membuat gerah DPRD Kota Pekalongan. Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balqis Diab mengatakan pihaknya meminta kepada Pemkot untuk segera menetapkan kondisi tanggap darurat bencana serta melakukan evaluasi dan perencanaan menyeluruh secara terukur untuk mengatasi persoalan rob. Ini sesuai dengan hasil rekomendasi yang ia terima.

"Ini agar bencana rob tidak menjadi momen atau even berkelanjutan yang setiap saat terjadi di Kota Pekalongan," ucap Balqis, Kamis (17/6/16) siang kemarin.

Balqis berharap, penanganan rob agar bisa terpadu dan maksimal sehingga rob tidak ada lagi di Kota Pekalongan.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi C DPRD Kota Pekalongan, Sudjaka Mertana mengatakan, usai melakukan rapat kerja dengan beberapa intansi terkait tentang persoalan rob, kini pihaknya telah menyampaikan 3 rekomendasi kepada Ketua DPRD. Agar 3 hal tersebut bisa ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kota Pekalongan.

"tadi kita dengarkan banyak hal yang terkait dengan kondisi rob di wilayah utara. Maka kita telah sampaikan 3 rekomendasi kepada Ketua," ujar Anton, panggilan akrab Sudjaka Mertana.

Tiga rekomendasi tersebut antara lain, :

(I) , Agar pemerintah Kota Pekalongan segera menetapkan tanggap darurat bencana.

(II) , Penanganan rob secara konperensif dan menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak sehingga hasil yang didapat bencana rob tersebut semakin berkurang bukanya malah bertambah.

(III), Pemerintah Kota Pekalongan untuk secepatnya menangani warga yang terdampak rob agar penderitaanya bisa teratasi dan sumber kehidupan dasar sehari-hari mereka bisa terselesaikan hingga bisa menjalani kehidupan normal seperti semula.

"Tiga hal tersebut telah kita rekomendasikan kepada Ketua DPRD untuk bisa ditindak lanjuti oleh Pemkot Pekalongan supaya kondisi di wilayah utara bisa pulih kembali," tuturnya.

Lanjutkan..

Persiapan Jalur Mudik Kabupaten Pekalongan Menghadapi Lebaran

Menjelang lebaran, persoalan yang sering terdengar adalah bagaimana kesiapan jalan di jalur mudik menghadapi lonjakan pemakai jalan menjelang dan sesudah hari lebaran. Bagaimana kesiapan jalan di Kabupaten Pekalongan yang merupakan jalur mudik utama daerah Pantura menghadapi lonjakan pemakai jalan pada lebaran tahun ini?

Sejauh ini, pembangunan jembatan Sepait B belum selesai. Padahal jembatan B yang ada di jalur Pantura, Desa Sepait, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan itu merupakan jalur mudik utama, sehingga diprediksi akan membuat arus lalu lintas di kawasan Pantura Pekalongan akan mengalami hambatan, belum lagi keberadaan pasar tumpah Wiradesa yang turut andil membuat kemacetan bertambah parah.

Menurut PPK Jembatan Wilayah I Jawa Tengah, Yakfur mengatakan, pembangunan jembatan Sepait B diperkirakan akan selesai pada hari H, atau pas Lebaran.

"Akan tetapi kami telah menyiapkan jembatan darurat dan jembatan Sepait A yang terletak disebelahnya untuk memecah kepadatan arus kendaraan yang melintas," ucap Yakfur.

Nantinya menurut Yakfur, arus kendaraan akan dipecah menjadi dua, kendaraan kecil akan diarahkan melewati jembatan darurat, sedangkan kendaraan berat akan melewati jembatan Sepait A.

"Kita sudah koordinasi dengan Korlantas dan Polres Pekalongan untuk merekayasa arus lalu lintas," terang Yakfur.

Selain jembatan Sepait, di wilayah Pantura Jawa Tengah juga tengah diselesaikan pembangunan 2 jembatan yang berlokasi di kabupaten Tegal, jembatan Pah yang masih dikebut penyelesaianya. Diperkirakan akan selesai sebelum H-20 lebaran.

Lanjutkan..

Kolom Sastra

 
 
 

Belajar Blog

Belajar SEO

Belajar Bisnis Online