Lintas Indonesia

Informasi Dunia PTC

Cellular Corner

Tentang Teroris yang Ditangkap di Pekalongan

14 Juni 2011

Adikku yang kebetulan kepala dusun di desaku, cerita bahwa dia ditegur oleh kepala desa karena ada orang dari luar daerah yang mengontrak di rumah salah satu penduduk desa di wilayah dia yang tidak melapor, padahal sudah tinggal hampir setahun. Awalnya orang tersebut datang ke balai desa untuk meminta surat ijin usaha guna mengambil kredit usaha rakyat (KUR). Sang kepala desa, yang tidak tahu menahu keberadaan orang itu, tentu saja terkejut. Orang tersebut dimarahi, mengapa dia tidak melapor ke RT/Kelurahan ketika pertama kali datang, justru datang hanya ketika butuh saja.

Sikap kepala desa tersebut tentu saja dapat dimaklumi. kebetulan saja orang tersebut hanya orang biasa yang mengontrak di salah satu rumah warga desa kami, bukan teroris. Jika sebaliknya, tentu kepala desa yang akan dimarahi oleh atasannya. Seperti halnya yang terjadi di jalan Toba 33 A Keputran, Kota Pekalongan, dimana ada 2 terduga teroris yang ditangkap densus 88.

Adanya kabar penangkapan dua tersangka teroris yang dilakukan aparat Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di sebuah konter HP di jalan Toba 33 A, Keputran, Kecamatan Pekalongan Timur, Jumat (10/6) malam hingga Minggu, seperti yang telah diberitakan beberapa media nasional, ternyata tidak banyak diketahui warga. Mereka tidak tahu menahu mengenai penangkapan itu.

Seperti yang dikatakan oleh Lurah Keputran, Sutoro, kepada sejumlah wartawan yang melakukan penelusuran di lokasi kejadian pada Senin (13/6) siang. Kepada wartawan, dia menuturkan bahwa HK, salah seorang tersangka teroris yang kabarnya ditangkap tim Densus 88 Mabes Polri, bukan merupakan warganya. "Saya tidak tahu ada penangkapan itu, karena memang tidak ada yang memberitahu," ucapnya.

Lanjutkan..

Grosir Batik Setono Ramai Saat Cuti Bersama

03 Juni 2011


PARA pedagang batik di Pasar Grosir Setono mendapatkan berkah tersendiri dengan adanya libur panjang 'week end' minggu ini. Karena, banyak rombongan yang sedang dalam perjalanan singgah di pusat batik di Kota Pekalongan tersebut. Kenaikan omzet, dihitung hingga 50 persen dari hari biasa.
Dari pantauan Radar, Jumat (3/5) pagi puluhan mobil dan motor parkir berderetan memenuhi arae parkir di Pasar Grosir Setono. Puluhan motor dan mobil tersebut didominasi dari luar daerah yang nampak dari nomor polisi kendaraan tersebut. Bahkan banyak pula deratan bus-bus pariwisata yang singgah dalam pasar unggulan warga kota batik tersebut.

Salah satu pedagang yang ditemui Radar, Alfi (25) warga Setono mengatakan, dengan libur panjang, dirinya sangat bersyukur karena omzet pendapatan naik hingga 50 persen bila dibandingkan dengan hari biasa.
"Memang benar, liburan ini membuat pendapatan saya naik bahkan mencapai 50 persen. Para pengujung kebanyakan dari Jakarta dan sekitarnya. Bisa dibilang dengan liburan pengunjung berjubel hingga ratusan orang perhari, namun kalau hari biasa paling cuma beberapa puluh saja," ujar pengelola toko batik 'Walisongo' tersebut.
Meski pengunjung banyak yang datang saat liburan, namun begitu pihaknya tidak serta merta menaikkkan barang dagangannya. Baginya, yang terpenting para pembeli puas dengan kualitas barang dagangannya.
"Meski ini moment yang tepat untuk meraup untung sebesar-besarnya, namun saya tidak serta menaikkan harga jual dagangan, karena yang penting mengutamakan kepuasan pelanggan dengan kualitas barang dagangan. Cuma saya berharap, dalam setiap bulannya, banyak tanggal merah dan banyak yang cuti bersama seperti ini," ujarnya dengan senyum lepas.
Sementara itu, Ketua Umum Koperasi Pengusaha Batik Setono, Alamul Huda (49) saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan, frekuensi pengujung lebih meningkat sekitar 50 persen bila dibandingkan dengan hari biasa. Namun begitu, pengunjung diperkirakan tambah ramai saat arus balik cuti panjang tiba.
"Peningkatan pengunjung hingga 50 persen, tidak menutup kemungkinan lebih besar pada saat arus balik. Pasalnya, saat perjalan pulang biasanya lebih santai daripada saat berangkat," ucapnya.
Masih menurut Alamul Huda, meski tidak mempersiapkan secara khusus menyambut pengujung, namun pihaknya selalu melakukan berbagai pembenahan. Yang terpenting, pengunjung bisa nyaman dan puas.
"Yang terpenting bagaimana menciptakan iklim yang bagus. Sehingga para pengunjung betah, nyaman dan puas berbelanja di Pasar Grosir Setono. Dengan begitu akan lebih maju dan berkembang," harap Alamul Huda yang juga Kepala Sekolah SD Setono 2 tersebut. (*)

Lanjutkan..

Kolom Sastra

 
 
 

Belajar Blog

Belajar SEO

Belajar Bisnis Online